Minggu, 24 November 2013

'KOAPGI' (tulisan ekonomi koperasi)


Company Profile "Koperasi Awak Pesawat Garuda Indonesia"
KOPERASI AWAK PESAWAT GARUDA INDONESIA


Sejarah Berdirinya KOAPGI

KOAPGI berdiri pada tanggal 29 Agustus tahun 2000, oleh 27 pramugara PT. Garuda Indonesia (sekaligus menjadi anggota) yang diprakarsai oleh Away A. Waluya dan Bobby Budiaman. Pada awal pendiriannya, nama yang digunakan adalah Koperasi Awak Kabin Garuda Indonesia (KOKAGI). Jumlah anggotanya sangat sedikit, dibanding jumlah karyawan PT. Garuda Indonesia yang saat itu berjumlah lebih dari Sembilan ribu orang. Tapi, mendapatkan 27 karyawan penerbangan tersebut untuk mau bergabung dengan koperasi, sudah bagus. Sebab, seperti yang dikisahkan oleh Away A. Waluya ketika ide pembentukan koperasi digulirkan, umumnya tidak direspon dengan baik.

Pada saat itu, KOKAGI belum maksimal menjalankan kegiatan usahanya, karena terbatasnya modal dan hanya menggunakan simpanan pokok dari 27 anggotanya. Namun dengan segala keterbatasannya, akhirnya KOKAGI berhasil membuka Mini Market sederhana yang pada saat itu sangat dinanti-nantikan oleh para awak pesawat. Kehadiran dan keberadaan Mini Market KOKAGI yang menjual makanan, minuman, serta berbagai keperluan para awak pesawat yang akan menjalankan dinas tugas terbang ‘long days’, akhirnya mendapatkan respon yang sangat baik dan positif bagi kelancaran usaha dan keberlangsungan KOKAGI saat itu.

Setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 10 Agustus 2001, Nama KOKAGI berubah menjadi KOAPGI (Koperasi Awak Pesawat Garuda Indonesia), setelah masuknya keanggotaan (sukarela dan terbuka) dari para Pilot dan Flight Engeneering (FE).

Lompatan besar baru terjadi pada tahun 2003, ketika KOAPGI mulai melaju dengan beberapa kegiatan usaha, kendati dalam pelaksanaannya dikerjasamakan dengan pihak lain, seperti developer, dealer kendaraan bermotor, pemasok barang-barang elektronik, biro jasa, dan sejumlah bank.

Sejak saat itu, berbagai usaha KOAPGI terus melesat hingga ke level sekarang ini, dengan asset-nya yang mencapai hingga Rp. 178 miliar lebih. Untuk memudahkan layanan kepada para anggotanya, KOAPGI memiliki kantor yang tersebar di tiga tempat, yaitu Ruko Pergudangan Bandara Mas Blok A-1 no.3 (kantor staff pengurus KOAPGI), kantor simpan pinjam yang berlokasi di gedung Garuda Sentra Operasi (GSO) – Bandara Soekarno-Hatta, dan kantor utama di Komplek Pergudangan Bandara Mas Blok A-9 no.9, Tangerang-Banten. Anggota KOAPGI, kini tersebar di beberapa daerah dan uniknya bahkan ada yang tinggal di luar negeri, yaitu karyawan di kantor perwakilan Garuda Indonesia di sejumlah Negara. Namun, kendati demikian KOAPGI tetap memberikan pelayanan yang sama kepada setiap anggotanya yang ada dimanapun. Anggota KOAPGI juga bisa dengan mudah mengakses berbagai informasi penting tentang koperasinya, melalui situs www.koapgi.com.


Rapat Anggota Tahunan (RAT) – KOAPGI

Rapat Anggota Tahunan (RAT) KOAPGI ke - X yang diselenggarakan pada tanggal 25 April 2012, merupakan puncak rasa bangga dan bahagia sekaligus prestasi untuk seluruh staff pengurus dan karyawan serta anggota KOAPGI, karena pada tahun buku 2011 ini, KOAPGI mengalami lonjakan Surplus sebesar 16% dari RAPBK tahun 2010, dari SHU yang dianggarkan sebesar Rp. 4.527.000.000,-, dalam realisasinya tercapai sebesar Rp. 5.255.230.722,- . Sehingga dalam RAT - X ini, seluruh anggota rapat KOAPGI dapat menerima, menyetujui dan mengesahkan seluruh laporan dan pertanggungjawaban pengurus KOAPGI, serta dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan anggota KOAPGI pada tahun buku berikutnya. Maka tak heran, kalau melihat prestasi dan sepak terjang di bidang sosial kemasyarakatannya tersebut selama ini, KOAPGI dianugerahi “Dekopin Awards 2012”, sebagai Koperasi Karyawan Terbaik Tingkat Nasional dan termasuk ke dalam deretan 25 Koperasi Besar Indonesia, kategori Koperasi Dengan Kepedulian Sosial Tinggi.

Pembina Koperasi  :
   
Heriyanto Agung Putra

   
Direktur SDM dan Umum PT. Garuda Indonesia

Penasehat Koperasi  :
   
Ir. Agus Muharam, Msp

   
Sekrertaris Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia


   
Prof. Gunawan Sumodiningrat, Ph. D., M.Ec.

   
Guru Besar Ekonomi Universitas Gajah Mada


   
Achirina Soetjitro

   


Pengurus Koperasi :
   

Ketua

Away A. Waluya SE
Wakil Ketua
   
Asep W. Adhyana
Sekretaris 1
   
Ir.Bambang Widjojono
Sekretaris 2
   
Rimond B Sukandi MM
Bendahara
   
Bobby Budiaman

Pengawas Koperasi :
   

Ketua
   
Abdul Rozak SE
Anggota
   
Drs Sopyan Iskandar

   
Andri Sidabutar


Biodata Koperasi

Nama Perusahaan
  : 
KOPERASI AWAK PESAWAT GARUDA INDONESIA

Alamat Perusahaan
  :
KOAPGI

   
Gedung Garuda Sentra Operasi (GSO)

   
Lt.Dasar Bandara Soekarno Hatta Internasional Airport

   
Cengkareng - Tangerang 15126
No. Telp
  : 
( 021) - 550 7205, 550 8226, 550 8227
No. Fax
  : 
( 021) - 550 7207,  550 2719

Akte Pendirian Koperasi
  : 
No. 140/BH/KDK.10.4/ VIII/2000, tgl 14/08/2000

Akte Perubahan
  : 
No.6/BH/PAD/DP3DU/VIII/2001. tgl 14/08/2001

   
(Perubahan AD KOKAGI menjadi KOAPGI)

Pengesahan perubahan AD
  : 
No.6/KEP/PAD/DP3DU/VIII 2001/Tanggal 29/08/2001

No. NPWP
  : 
02.015.727.7- 402.000

No. TDP
  : 
No.300625200123 Tanggal 23.09.2002

Domisili
  : 
No.300/10-BAND/BND/9/2000/ Tanggal 19.09.2000

SIUP Menengah
  : 
No.0127/PM/IX/2002/ Tanggal 20.09.2002




VISI
Menjadikan KOAPGI sebagai KSU terbaik sekaligus sebagai Suri Tauladan bagi koperasi sejenis di Indonesia dan diharapkan dapat menumbuh kembangkan dunia perkoperasian Indonesia demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat umumnya dan anggota

 MISI
Membuat perubahan – perubahan yang dapat menciptakan trend sebagai daya tarik pasar untuk menuju kearah perbaikan dan perkembangan KOAPGI secara terus menerus.
  • Terus berusaha meningkatkan keuntungan sehingga mampu memberikan kontribusi yang layak bagi kesejahteraan anggota dan karyawan KOAPGI 

SASARAN
  • Menggali dan memberdayakan anggota dengan berdasarkan asas manfaat.
  • Menjadi mitra kerja PT. Garuda Indonesia.
  • Menjadi mitra kerja koperasi karyawan se Jabotabek.
  • Menjadi Koperasi sekunder untuk koperasi – koperasi primer airline di Indonesia. 

TUJUAN

  • Diversifikasi usaha sesuai dengan 
  • permintaan dan kebutuhan.
  • Meningkatkan persentase profit sesuai dengan permintaan dan kebutuhan.
  • Memberikan produk – produk yang berkualitas dengan harga yang kompetitif kepada anggota dan mitra usaha dengan pelayanan dan purna jual


ekonomi koperasi bab 9 - 12


BAB 9.

Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat dari Sisi Anggota


9.1. Efek - Efek Ekonomi Koperasi
Salah satu hubungan penting yang harus dilakukan koperasi adalah dengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Motivasi ekonomi anggota sebagai pemilik akan mempersoalkan dana (simpanan-simpanan) yang  telah di serahkannya, apakah menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai pengguna akan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang-jasa, menguntungkan tidaknya pelayanan koperasi dibandingkan penjual /pembeli di luar koperasi.

Pada dasarnya setiap anggota akan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan perusahaan koperasi :
1.Jika kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhannya
2. Jika pelayanan itu di tawarkan dengan harga, mutu atau syarat-syarat yang lebih menguntungkan di banding yang di perolehnya dari pihak-pihak lain di luar koperasi.

9.2. Efek Harga dan Efek Biaya
Partisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi. Sedangkan tingkat partisipasi anggota di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara utilitarian maupun normatif. Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis. Kemanfaatan ekonomis yang di maksud adalah insentif berupa pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya pengurangan biaya dan atau di perolehnya harga menguntungkan serta penerimaan bagian dari keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk barang.
Bila dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang begitu dominan, maka setiap harga yang ditetapkan koperasi harus di bedakan antara harga untuk anggota dengan harga untuk non anggota.  Perbedaan ini mengharuskan daya analisis yang  lebih tajam dalam melihat peranan koperasi dalam pasar yang bersaing.

9.3. Analisis Hubungan Efek Ekonomis Dengan Keberhasilan Koperasi
Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya yang di kejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan (benefit oriented). Di tinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi atau pun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang  di terima oleh anggota. Keberhasilan koperasi di tentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan partisipasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang di dapat oleh anggota tersebut.

9.4. Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan
Di sebabkan oleh perubahan kebutuhan dari para anggota dan
perubahan lingkungan koperasi, terutama tantangantantangan kompetitif, pelayanan koperasi terhadap anggota harus secara kontinu di sesuaikan.
Ada dua faktor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya.
1. Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama organisasi non koperasi).
2. Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban. Perubahan kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi
produk-produk yang di tawarkan oleh koperasi.  Bila koperasi mampu memberikan pelayanan yang  sesuai dengan kebutuhan anggota yang lebih besar dari pada pesaingnya, maka tingkat partisipasi anggota terhadap koperasinya akan meningkat. Untuk meningkatkan pelayanan, koperasi memerlukan informasi-informasi yang datang terutama dari anggota koperasi.



BAB 10.

EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI SISI PERUSAHAAN


10. 1. Efisiensi Perusahaan Koperasi
Tidak dapat di pungkiri bahwa koperasi adalah badan usaha yang kelahirannya di landasi oleh fikiran sebagai usaha kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.

10. 2. Efektivitas Koperasi
- Efektivitas adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jika Os > Oa di sebut efektif.
- Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :
EvK = Realisasi SHUk + Realisasi MEL
Anggaran SHUk + Anggaran MEL = Jika EvK >1, berarti efektif

10. 3. Produktivitas Koperasi
Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O>1) di sebut produktif. Rumus perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi
PPK = SHUk x 100 % (1) Modal koperasi
PPK = Laba bersih dr usaha dgn non anggota x 100% (2) Modal koperasi
a) Setiap Rp.1,00 Modal koperasi menghasilkan SHU sebesar Rp…..
b) Setiap Rp.1,00 modal koperasi menghasilkan laba bersih dari usaha dengan non anggota sebesar Rp….

10. 4. Analisis Laporan Koperasi
Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi. Laporan Keuangan Koperasi berisi
(1) Neraca,
(2) perhitungan hasil usaha (income statement),
(3) Laporan arus kas (cash flow),
(4) catatan atas laporan keuangan



BAB 11.

PERANAN KOPERASI DI PASAR


11.1.  Peranan Koperasi Dalam Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaiangan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industry dimana terdapat banyak penjual dan pembeli,dan setiap penjual atau pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar.Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut:
· Perusahaan adalah pengambil harga
Berarti suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar.Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi antara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli.
· Produk yang dihasilkan sejenis (homogen)
Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya.akibat dari sifat ini tidak ada gunanya jika produsen melakukan persaingan dalam bentuk bukan harga karena konsumen mengetahui bahwa barang yang dihaslkan oleh produsen tidak ada bedanya.
· Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar
Apabila perusahaan mengalami kerugian dan ingin keluar dari pasar dapat dengan mudah dilakukan dan sebaliknya jika ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di pasar ini ia pun dapat dengan mudah memasuki pasar ini.
· Pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan atas harga,akibatnya produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar
· Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat ini memiliki 2 aspek yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relative kecil jika dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar.akibatnya produksi perusahaan sangat sedikit jika dibandingkan dengan produksi dalam industry tersebut.Sifat ini menyebabkan apapun yang dilakukan perusahaan seperti menaikan harga atau menurunkan harga produksi tidak akan mempengaruhi harga yang berlaku di pasar.

11. 2. Peranan Koperasi Dalam Pasar Monopolistik
Pasar monopolistic pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar yang ekstrem yaitu persaingan sempurna dan monopoli.oleh sebab itu sifat-sifatnya mengandung unsur-unsur sifat monopoli dan persaingan sempurna.Pasar monopolistic dapat didefinisikan sebagai pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda.ciri-cirinya sebagai berikut:
· Adanya penjual yang banyak
Namun jumlahnya tidak sebanyak pasar persaingan sempurna,apabila sudah ada beberapa perusahaan maka pasar monopolistic sudah dapat terwujud.Yang terpenting tidak ada satu pun perusahaan yang ukurannya tidak lebih besar dari perusahaan lain.Keadaan ini menyebabkan produksi perusahaan relative kecil dibandingkan keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar.
· Produk yang dihasilkan beragam (heterogen)
Produk yang dihasilkan berbeda secara fisik,pengemasan,perbedaan dalam bentuk “jasa perusahaan setelah penjualan” dan perbedaan dalam cara membayar barang yang dibeli.
· Persaingan promosi penjualan sangat aktif
Harga bukan penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan dalam pasar monopolistic.Untuk menarik pelanggan perusahaan melakukan perbaikan mutu dan desain barang,melakukan kegiatan iklan yang terus-menerus, memberikan syarat penjualan yang menarik,dan sebagainya.
· Keluar masuk industry relative mudah
Tetapi tidak semudah pasar persaingan sempurna beberapa faktor yang membedakan yaitu : modal yang diperlukan relative besar,perusahaan harus menghasilkan barang yang berbeda dengan yang sudah tersedia di pasar,dan perusahaan harus mempromosikan barang tersebut agar memperoleh pelanggan.Jika ada perusahaan baru ingin memasuki pasar ini maka harus menghasilkan produk yang yang lebih menarik dari yang sudah ada di pasar.
· Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga
Kekuasaan mempengaruhi harga ini diakibatkan dari sifat barang yang dihasilkan yaitu bersifat berbeda.Perbedaan ini membuat pembeli bersifat memilih,yaitu lebih menyukai barang dari suatu perusahaan tertentu dan kurang menyukai barang dari perusahaan lainnya.Maka apabila perusahaan menaikan harga maka ia tetap dapat menarik pembeli dan jika menurunkan harga tidak mudah untuk menjual semua produk yang dihasilkan.Banyak konsumen masih membeli barang yang dihasilkan perusahaan walaupun harganya relative mahal.

11. 3. Peranan Koperasi Dalam Pasar Monopsomi
Ciri-ciri pasar monopsomi
· Terdapat banyak penjual tetapi hanya ada satu pembeli
.Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Salah satu contoh monopsoni juga adalah penjualan perangkat kereta api di Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu yakni KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh KAI.
Apabila seorang pengusaha membeli suatu factor produksi secara bersaing sempurna dengan pengusaha lain,maka ia secara perorangan tidak bisa mempengaruhi harga dari factor produksi itu.

11.4. Peranan Koperasi Dalam Pasar Oligopoli
Pasar oligopoly terdiri dari sekelompok kecil perusahaan.Struktur dari industry dalam pasar oligopoly adalah terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai sebagian besar oligopoly sebesar 70-80 persen dari seluruh produksi atau nilai penjualan dan disamping itu terdapat perusahaan kecil.Perusahaan yang menguasai pasar saling mempengaruhi satu-sama lain,karena keputusan dan tindakan dari salah satunya sangat mempengaruhi perusahaan lain.Sifat ini menyebabkan perusahaan lain harus berhati-hati dalam mengambil keputusan dalam hal mengubah harga,membuat desain,mengubah teknik produksi dan lainnya.Ciri-ciri pasar Oligopoli sebagai berikut :
· Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda
Industry dalam pasar oligopoly sering dijumpai dalam industry yang menghasilkan bahan mentah seperti bensin,industry baja dan alumunium dan industry bahan baku seperti semen dan bahan bangunan.Disamping itu pasar oligopoly juga menghasilkan barang yang berbeda umumnya barang akhir seperti industry mobil dan truk,industry rokok,industry sabun cuci dan sabun mandi.
· Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan ada kalanya kuat
Kedua hal ini yang mana yang akan terwujud tergantung kepada kerjasama antar perusahaan dalam pasar oligopoly.Tanpa kerjasama kekuasaan menentukan harga terbatas.Apabila perusahaan menurunkan harga dalam waktu singkat ia akan menarik banyak pembeli.Perusahaan yang kehilangan pembeli akan melakukan tindakan balasan dengan mengurangi harga yang lebih besar lagi sehingga perusahaan yang mula-mula menurunkan harga kehilangan langganan,tetapi jika ada kerjasama maka harga dapat distabilkan pada tingkat yang dikehendaki.
· Pada umumnya perusahaan oligopoly perlu melakukan promosi secara iklan
Kegiatan promosi untuk pasar oligopoly yang menghasilkan barang berbeda memiliki dua tujuan yaitu menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama.pasar oligopoly yang menghasilkan barang standar melakukan kegiatan promosi untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.



BAB 12.

PEMBANGUNAN KOPERASI


12.1. Di Negara Berkembang
Pembangunan Koperasi di Indonesia
Sejarah kelahiran dan berkembangnya koperasi di negara maju (barat) dan negara berkembang memang sangat diametral. Di barat koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan ketidakadilan pasar, oleh karena itu tumbuh dan berkembang dalam suasana persaingan pasar. Bahkan dengan kekuatannya itu koperasi meraih posisi tawar dan kedudukan penting da lam konstelasi kebijakan ekonomi termasuk dalam perundingan internasional. Peraturan perundangan yang mengatur koperasi tumbuh kemudian sebagai tuntutan masyarakat koperasi dalam rangka melindungi dirinya.
Di negara berkembang koperasi dirasa perlu dihadirkan dalam kerangka membangun institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu kesadaran antara kesamaan dan kemuliaan tujuan negara dan gerakan koperasi dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat ditonjolkan di negara berkembang, baik oleh pemerintah kolonial maupun pemerintahan bangsa sendiri setelah kemerdekaan, berbagai peraturan perundangan yang mengatur koperasi dilahirkan dengan maksud mempercepat pengenalan koperasi dan memberikan arah bagi pengembangan koperasi serta dukungan/perlindungan yang diperlukan.
Pembangunan koperasi dapat diartikan sebagai proses perubahan yang menyangkut kehidupan perkoperasian Indonesia guna mencapai kesejahteraan anggotanya. Tujuan pembangunan koperasi di Indonesia adalah menciptakan keadaan masyarakat khususnya anggota koperasi agar mampu mengurus dirinya sendiri (self help).

sumber:
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/ekonomi-koperasi/evaluasi-keberhasilan-koperasi-dilihat-dari-sisi
http://annisameidiyoana.blogspot.com
http://raninku.blogspot.com